Catatan Perjalanan CCM Adventure via Wekas

Awalnya, kami berniat mendaki lewat jalur Suwanting atau Thekelan, namun karena kuota penuh, jalur Wekas menjadi pilihan terakhir. Meski terkenal sebagai jalur terpendek, banyak yang bilang trek-nya menanjak tanpa henti. Tapi kami siap—secara fisik, mental, dan logistik.
Jalur Wekas dikenal sebagai salah satu jalur resmi dan terpendek menuju puncak Gunung Merbabu, dengan panjang sekitar 5 kilometer. Jalur ini memiliki vegetasi yang bervariasi, mulai dari hutan lebat hingga area terbuka, serta menawarkan pemandangan indah pegunungan di sekitarnya.
Setelah registrasi, untuk menghemat tenaga kami naik ojek dengan harga 15 rebu di tempuh hanya 3 menit menuju titik awal pendakian di Merbabu Pass (1.882 mdpl). Trek tanah menanjak dengan vegetasi hutan yang rapat langsung menyapa kami dengan tanjakan yang sangat menguras tenaga untuk menuju Pos 1 – HM 8 – Telaga Arum (2.117 mdpl).
“HM” merujuk pada Hekto Meter, yang berarti setiap patok HM menunjukkan jarak 100 meter dari titik awal pendakian. Penanda ini membantu pendaki untuk memperkirakan posisi dan jarak tempuh selama perjalanan.
Sesampainya di Pos 1, kami rehat sejenak lalu melanjutkan perjalanan menuju Pos 2 – HM 23 (±2.500 mdpl). Jalur ini menguras tenaga, Trek tanah menanjak,namun semangat kami tetap terjaga. untuk perjalanan menuju Pos 2 trek sebagian berkelok dan tajam dengan vegetasi dominan tertutup, mendekati Pos 2, jalur menjadi lebih landai dengan vegetasi yang mulai terbuka.
Pos 2 terletak pada ketinggian sekitar 2.500 mdpl dan merupakan lokasi yang direkomendasikan untuk mendirikan tenda. Area ini cukup luas, datar, dan terlindung, serta dekat dengan sumber air, menjadikannya tempat yang ideal untuk berkemah sebelum melanjutkan pendakian ke puncak.
Kami sepakat mendirikan tenda di Pos 2 karena informasinya, area camp di Pos 3 tidak seluas di sini. Sore itu, kami memasak bersama, menikmati kehangatan di tengah udara dingin yang perlahan turun, disertai gerimis yang makin memperkuat atmosfer pegunungan.
Summit Attack: Menaklukkan Tiga Puncak Merbabu
Pukul 02.00 dini hari, kami mulai bersiap. Rencana summit dimulai pukul 02.30 dari Pos 2.
Untuk Summit Attack Ketua CCM tidak dapat ikut karena kondisi fisik yang kurang baik, Perjalanan ke Pos 3 terasa berat karena udara dingin dan jalur yang tetap menanjak. Sekitar pukul 04.00 pagi, kami tiba di Pos 3, lalu melanjutkan perjalanan ke puncak.
Rombongan kami yang terdiri dari 11 orang sempat terpecah menjadi 3 kelompok. Saya—penulis—bersama tiga teman lainnya, akhirnya tiba di Puncak Syarif (3.137 mdpl). Dengan penuh haru dan rasa syukur, kami berdiri di atas atap Jawa Tengah ini.
Saya sebagai pribadi berusia 48 tahun, pencapaian ini menjadi cerita hidup yang tak akan terlupakan.

1 kelompok CCM yang terpisah mereka menuju Puncak Kenteng Songo (3.145 mdpl), yang dikenal dengan keunikan artefak batu berbentuk lumpang di puncaknya. Tak berhenti di situ, mereka menuntaskan misi dengan mencapai Puncak Triangulasi, puncak tertinggi Gunung Merbabu dengan ketinggian 3.145 mdpl .
Kami semua mengibarkan bendera CCM Adventure dengan bangga, mengabadikan momen bersejarah itu sambil mengagumi ciptaan Tuhan dari ketinggian. Langit cerah, awan bergulung, dan panorama pegunungan yang luar biasa membuat kami terdiam—bukan karena lelah, tapi karena kagum.





Turun dengan tantangan Baru.
Perjalanan turun tidak semudah yang dibayangkan. Jalur yang licin membuat beberapa dari kami tergelincir. Fisik yang mulai terkuras juga menjadi tantangan tersendiri. Namun perlahan, kami semua kembali ke Pos 2 sekitar pukul 11.00 siang.
Setelah istirahat singkat dan membereskan tenda, kami mulai perjalanan turun ke basecamp pada pukul 14.00. Hujan deras kembali menyambut kami saat tiba di basecamp sekitar pukul 16.30.

Singgah di Semarang & Pulang dengan Cerita
Dalam perjalanan pulang menuju Bekasi, kami sempat singgah di Semarang, tepatnya di rumah saudara Om Bagus ketua CCM yang kebetulan tak jauh dari Desa Wekas. Kami disambut dengan ramah dan disuguhkan hidangan khas Semarang yang lezat.
Selain melepas lelah, momen ini menjadi penutup yang hangat dari perjalanan kami.
Akhirnya, kami tiba kembali di PT Nusa Toyotetsu pada pukul 05.30 pagi, masing-masing pulang membawa cerita yang akan kami kenang sepanjang hidup.

Terima kasih Tuhan. Terima kasih Merbabu. Dan terima kasih untuk Teman teman CCM.
Satu lagi gunung telah kami tapaki, satu lagi kenangan telah kami ukir.
Sampai jumpa di petualangan berikutnya!
